Motivasi dan Kepemimpinan Organisasi Kemahasiswaan
Andik Matulessy
Diberikan dalam LKMM Fak. Ekonomi Untag Surabaya, 7 Januari 2007
Bayi dilahirkan melewati suatu proses yang panjang, dimulai dari mengalahkan jutaan benih yang lain serta melewati berbagai perjalanan sampai pada akhirnya bisa menghirup udara kehidupan. Tetapi kenapa banyak dari mereka yang di kemudian hari tidak memiliki motivasi untuk hidup ?
Kepemimpinan tidak datang dari langit tapi hadir pada mereka yang memiliki keinginan dan usaha keras
Mahasiswa dan Berorganisasi
Organisasi mahasiswa memiliki karakteristik yang khas / unik, yang tidak sepenuhnya mengikuti tatanan organisasi yang sebenarnya. Hal ini menjadi mafhum buat orang awam karena mereka dianggap masih dalam taraf belajar berorganisasi. Berorganisasi merupakan sebuah proses yang harus dilalui mahasiswa untuk memunculkan pribadi yang tangguh dalam kehidupan riil di kemudian hari. Suatu kesempatan langka yang sulit terulang dalam periode perkembangan selanjutnya, karena setelah lulus seseorang tidak lagi memulai proses belajar berorganisasi tapi sudah dihadapkan pada situasi organisasi yang sebenarnya. Pengalaman saya dalam wawancara kerja terhadap para lulusan menemukan bahwa ternyata kemampuan berorganisasi menjadi tolok ukur yang menentukan kapabilitas seseorang dalam menghadapi dunia kerja nantinya.
Keunikan organisasi kemahasiswaan merupakan konsekuensi dari tipikal mahasiswa yang beraneka ragam, baik dari sisi motivasi, potensi raw material dan pengalaman yang didapatkan sebelumnya. Maman S. Mahayana (dalam Mahasiswa Menggugat, 1998) membagi menjadi 6 kategori mahasiswa :
1. Mahasiswa underdog, pada umumnya berasal dari pedesaan, minder, merasa tidak memiliki sesuatu yang bisa dibanggakan, berusaha menjadi mahasiswa yang baik, tapi memiliki motivasi yang tinggi untuk kuliah
2. Mahasiswa salon, mereka datang dari kota dan latar belakang keluarga kaya, menganggap bahwa kuliah hanya sekedar mengisi waktu agar tidak menganggur, disiapkan untuk melanjutkan usaha orang tua, kampus sebagai ajang pamer kendaraan, serta tujuannya lebih pada mendapatkan “status” mahasiswa bukan ingin mendapatkan ilmu yang berguna nantinya.
3. Anak mamih, berasal dari keluarga menengah atas, motivasinya sungguh-sungguh kuliah tapi tidak peduli kegiatan non-akademis, serta bertujuan untuk segera menyelesaikan kuliah dengan hasil yang memuaskan.
4. Mahasiswa jalan pintas, motivasinya hanya memperoleh gelar, sehingga menggunakan berbagai cara untuk mendapat nilai baik.
5. Mahasiswa pekerja, berasal dari keluarga pas-pasan atau memiliki status sebagai karyawan yang ingin segera merubah nasib, biasanya sungguh-sungguh mengikuti kuliah, bahkan sering pula mengikuti kegiatan kemahasiswaan.
6. Mahasiswa unggulan, berasal dari keluarga terpelajar, latar belakang ekonomi orang tua yang baik dan memiliki kapasitas intelektual bagus, serta seringkali memanfaatkan masa kuliah untuk menempa diri dengan berorganisasi atau kegiatan ilmiah lainnya.
Selamat Datang
Selamat datang di website pribadi saya. Semoga website ini dapat berguna bagi mahasiswa saya khususnya dan bagi seluruh masyarakat pada umumnya. Amin...